Pendidik?... apa sih yang
terlintas dibenak ketika mendengar kata itu, kebanyakan orang awam akan
berpendapat bahwa pendidik adalah orang yang mendidik orang lain dengan ilmu
yang dimiliki si pendidik itu. Namun sebenarnya tak hanya disitu saja tugas
pendidik, selain mengajarkan ilmu pengetahuan, pendidik adalah orang yang
berperan penting dalam menciptakan generasi pemimpin bangsa kedepan, serta
orang yang membentuk moral dari calon-calon pemimpin sehingga memiliki jiwa kepemimpinan.
Menjadi Pendidik adalah pekerjaan yang sangat mulia, apalagi jika pendidik itu menjalani pekerjaannya dengan ikhlas, selain memberikan manfaat kepada orang lain, menjadi pendidik adalah profesi yang mendapatkan banyak pahala. Seperti ungkapan yang sangat mendasar dari Sayyidina Ali yang menyatakan bahwa dia akan mengabdikan dirinya kepada orang yang mengajarnya meskipun hanya satu huruf. Dilihat dari ungkapan Sahabat Rasulullah SAW ini, meskipun satu hurup cukup menjadikan orang suci seperti Sayyidina Ali akan mengabdikan dirinya kepada orang yang mengajarnya. Sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa mulianya seorang yang menjadi Pendidik.
Seperti halnya yang dilakukan
Sampoerna Academy, mengabdikan diri di dunia pendidikan demi menciptakan
generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, serta berjiwa pemimpin. Dapat dilihat
dari hasil liputan saya ala blogger di “Lulusan Pertama sampoerna AcademyWujudkan Realisasi Menciptakan Pemimpin Masa Depan yang Berkualitas”.
Saat itu teman-teman dari
komunitas Blogger Wongkito termasuk saya diundang dalam acara wisuda angkatan
pertama Sampoerna Academy Palembang. Saya sangat antusias untuk hadir, nah..
dari sinilah saya mulai tau tentang Sampoerna Academy khususnya di Palembang.
Dalam rangka menciptakan calon pemimpin
bangsa yang ideal, Sampoerna Academy ini merangkul siswa berprestasi dan
berkarakter di SMP dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk
menyeleksi siswa tersebut, dan yang saya salut adalah Sampoerna Academy sangat
memprioritaskan siswa dari kalangan keluarga prasejahtera dan tentunta dalam
jiwa siswa tersebut telah ada benih jiwa kepemimpinan.
Menjadi Pendidik yang benar-benar
mendidik. Itulah yang saya tangkap dari Sampoerna Academy. Dilihat dari sistem
pembelajarannya ala asrama yang membuat siswanya jadi disiplin tinggi,
mengadakan kegiatan positif disekolah untuk mengembangkan kreativitas, serta
mengadakan kegiatan yang melatih jiwa kepemimpinan dari para siswanya. Dan hasilnya
sungguh sangat membanggakan, hampir semua siswanya diterima di perguruan tinggi
di seluruh wilayah Indonesia, bahkan banyak yang diterima di perguruan tinggi
luar negeri seperti University of Hawai, West Virginia University, Universitas
of Missouri, dan masih banyak lagi. Ini adalah bukti dari pengabdian Sampoerna
Academy di dunia Pendidikan di Indonesia.
Selain itu, pada saat saya
menghadiri wisuda angkatan pertama Sampoerna Academy, banyak sekali hal
berkesan yang saya rasakan, mulai dari cara penyambutan tamu yang menurut saya
padahal mereka masih siswa SMA tapi seperti sudah profesional saja,
berlangsungnya acara yang hampir disetiap kesempatan menggunakan dialog bahasa
inggris. Hal ini juga memperlihatkan tak hanya sekedar mengajarkan ilmu
pengetahuan, tetapi Sampoerna Academy juga mengajarkan berbagai hal seperti
softskill dan lain-lain.
Meskipun saya bukan lulusan dari
Sampoerna Academy, tapi saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan Sampoerna
Academy mengabdi dibidang pendidikan, menciptakan individu yang memiliki
keahlian serta keterampilan untuk siap menghadapi perjalan pendidikan
selanjutnya.
Banyak cara untuk menciptakan
generasi pemimpin bangsa yang berkualitas, menjunjung nilai kemanusian, etika
kerja, serta memiliki karakter kuat menjadi pemimpin. Itulah yang dilakukan
Sampoerna Academy, dengan menjadi pendidik yang mengabdikan diri di dunia
pendidikan Indonesia. Selalu mengajarkan kepada anak didiknya untuk “Learn
Today, Lead Tomorrow”